Pacu Jawi

Kabupaten Tanah Datar dikenal dengan iven Pacu jawi, salah satu permainan traditional yang diadakan setelah musim panen. Perlombaan ini dilaksanakan di sawah yang basah dan berlumpur. Hal unik lain dari lomba ini adalah bahwa hanya satu pasang sapi yang dilepaskan di sawah bersama jokinya. Sang joki berdiri diatas bajak yang berada di antara dua sapi. Sang joki menggunakan ekor sapi sebagai pengontrolnya. Ketika ingin menambah kecepatan, sang joki menggigit ekor si sapi. Pemenang dari perlombaan itu adalah yang bisa mengendalikan sapinya dalam garis lurus dari awal hingga ke garis finish. Tidak ada hadiah untuk joki dalam lomba pacu jawi. Namun harga sapi yang menang dapat meningkat dengan cepat sampai berharga jutaan rupiah.

Cow Race

Tanah Datar regency is known as Pacu jawi (cow race) , one of traditional games and is held after the harvest time. The race is arranged in a muddy wet rice field . The unique one from “Pacu Jawi” is, the race is done by releasing only one pair of jawi (cow) with the jockey. The jockey stand on a plow who was in the middle of two cows. The jockey hold cow’s tail, as a controller . When the jockey need high speed, he must bite the cow tail.The winners are those who can managed the cow still drove in straight line from start to finish. Indeed there is no prize for the jockey in this “Pacu Jawi” (Cow race ). However, the price of the winning cow, could rise rapidly. Not surprisingly, many cows that recognized as the winner of this race, have millions rupiahs as their price.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *